Pontianak. Buku fenomenal
Syaikh Achmad Khatib Sambas (SAKS) akan terbit ulang. Saat ini penulis mulai
melakukan revisi. Sementara permintaan tinggi.
"Insyaallh kita akan
terbit ulang. Sejumlah kelompok pengajian meminta agar dicetak ulang. Segera
akan kita lakukan sekaligus revisi," kata salah satu penulis buku itu,
Erwin Mahrus S Ag M Ag di kantornya, kemarin (23/).
Buku Achmad Khatib Sambas
terbit tahun 2002 lalu. Penerbitnya Unta Press. Launching perdana di Hotel Kapuas
Palace. Pengantarnya KH Said Agil Siradj Ketua PBNU sekarang.
"Tingginya permintaan
terhadap buku itu membuat saya dan Rosadi Jamani sebagai penulis untuk segera
terbit ulang. Segala kekurangan dibetulkan dan ada penambahan redaksi
baru," jelas Erwin yang juga Dosen STAIN Pontianak ini.
SAKS adalah putra terbaik
Kalbar lahir di Sange Sambas. Hidup di awal tahun 1800-an. Dia wafat di Mekah.
Dan beliaulah pendiri tariqat qadiriyah wa nagsabandiyah yang terkenal di
dunia.
"Beliau punya buku Fathul
Arifin di dalamnya memuat tatacara qadiriyah wa nagsabandiyah. Di dalam buku
itu ada kita lampirkan kitab Fathul Arifin itu," papar putra Sambas ini.
Sosok SAKS sangat dikenal di
sejumlah negara. Untuk Indonesia, sosok SAKS sangat dihormati di Pesantren
Suryalaya Tarikmalaya. Beliau juga satu-satunya dari Asia Tenggara yang pernah
jadi imam Masjidil Haram.
"Saat jadi imam di
Makkah, banyak orang dari segala penjuru dunia belajar tariqat sama beliau.
Muridnya itu membawa ajarannya ke negaranya masing-masing. Itu sebabnya, beliau
banyak dikenal di sejumlah negara di dunia," urai Erwin.
Kenapa SAKS kurang dikenal di
Kalbar, karena beliau setelah ke Mekah tidak lagi kembali ke Kalbar. Walau
demikian banyak muridnya yang membawa ajaran tariqat ke Kalbar.
"Sekarang proses revisi
sedang dilakukan. Bila tak ada halangan pertengahan tahun ini selesai, lalu
kita cetak," kata Erwin. (Ros)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar