Rosadi Jamani
Orang Bappeda ngomong masalah penerbangan, jelas tak nyambung. Begitu juga ahli penerbangan ngomong masalah kinerja Bappeda, salah kamar. Itu yang terjadi dengan oknum Bappeda mengatakan bahwa landasan pacu (runway) Bandara Supadio sudah tak layak. Pernyataan tersebut jelas membuat pihak Angkasa Pura II Cabang Pontianak tersinggung dan perlu melakukan klarifikasi. Sebab, persoalan bandara menyangkut keselamatan ribuan nyawa manusia. Tidak boleh orang sembarangan ngomongin masalah teknis bandara.
Apalagi pernyataan oknum Bappeda itu dilansir sejumlah media lokal dan nasional. Itu jelas membuat gelisah penumpang dan pihak maskapai. Bisa dibayangkan jika seluruh maskapai ragu bisa untuk mendarat di Bandara Supadio. Begitu juga penumpang harap-harap cemas untuk menuju Kalbar menggunakan pesawat. Sebab, pesawat itu pasti mendarat di Bandara Supadio. Berapa banyak kerugian yang diderita maskapai, penumpang, pihak Angkasa Pura serta perusahaan pendukungnya.
Pemerintah sering mendengungkan bekerja sesuai dengan kompetensi. Kampanye tersebut sepertinya hanya lips service saja. Kompetensi hanya dimainkan oleh para pejabat tinggi saja. Sementara kompetensi di tingkat bawah, belum sepenuhnya diterapkan. Kondisi ini bisa bahaya apabila tidak cepat ditanggulangi. Ada nanti pegawai seenaknya mengomentasi lembaga lain yang bukan kompetensinya. Ada nanti pegawai seenaknya melakukan kritikan terhadap institusi lain.
Kompetensi ini penting di era yang menjunjung tinggi profesionalisme. Sebuah lembaga akan dihormati dan disegani apabila personel di dalamnya memiliki kompetensi tinggi. Sebaliknya, jika lembaga itu memiliki kompetensi rendah, orang akan mencibirnya.
Rabu, 04 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar