Jumat, 16 Januari 2009

Mendorong Terwujudnya Perdamaian Abadi

Oleh Rosadi Jamani
Memang, kedamaian yang kita rasakan saat ini buah dari konflik. Negara yang merasakan damai saat ini, pasti sebelumnya pernah terjadi konflik (perang). Begitu juga dengan negara-negara maju, sebelum maju pernah merasakan pahitnya konflik. Dari konflik itulah mereka belajar untuk mau lagi terlibat konflik. Karena, konflik itu menakutkan, sadis, mengerikan, berdarah-darah, horror, brutal dan penuh dengan kekerasan. Manusia manapun di muka bumi ini pasti tidak mau daerahnya terjadi konflik.
Namun, harus diingat, walaupun tidak ada orang menginginkan konflik terjadi, tapi ada orang di sekitarnya kita yang mencari-cara gara-gara agar daerah ini konflik lagi. Dengan konflik, harga diri makin tinggi. Dengan konflik banyak hal menguntungkan bisa dipanen. Padahal, tidak ada artinya harga diri kalau daerah penuh ketakutan. Tidak ada artinya keuntungan melimpah kalau uang tidak ada harganya.
Jika memang tidak mau konflik, rawatlah kedamaian yang sedang dirasakan sekarang. Setiap upaya untuk menciptakan perdamaian mesti didukung, tidak lantas dicurigai macam-macam. Orang yang menciptakan perdamaian, bisa kita bilang adalah pahlawan. Soalnya, seorang pahlawan pasti menginginkan sebuah perdamaian. Bukan orang yang membunuh orang lain dikatakan pahlawan.
Upaya kelompok yang menggagas forum komunikasi antaretnis di Pasir Panjang 13-15 Desember 2008 merupakan kerja-kerjanya para pahlawan. Mereka patut kita berikan dukungan. Begitu pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota rasanya wajib mendorong upaya tersebut terwujud nyata. Tujuan pembentukan tersebut tidak lain adalah terciptanya harmonisasi antaretnis. Jika sudah harmonis, perdamaian abadi pasti terwujud.
Forum bisa menjadi berkumpulnya orang antaretnis, agama, profesi, keluarga dan sebaginya. Di dalam forum itulah bisa terjadi komunikasi. Segala hal bisa dikomunikasikan dengan cara elegan dan penuh kekeluargaan. Segala perbedaan tidak ditonjolkan, justru yang menonjol adalah kebersamaan. Dengan suasana itu, tujuan forum bisa dicapai dengan kebersamaan.
Kita patut berterima kasih kepada Prof Timo Kivimaki, praktisi perdamaian asal Finlandia. Dia merupakan penasihat khusus mantan Presiden Finlandia, Marty Ahtisaari, aktor utama di balik perdamaian RI-GAM Aceh. Timo berperan sentral dalam perdamaian itu. Banyak lagi upaya damai telah dilakukan Timo untuk dunia.
Ketika dia mendengar Kalbar pernah terlibat konflik antaretnis, dia merasa tertarik untuk melakukan penelitian dan upaya untuk menciptakan perdamaian antaretnis di Kalbar. Lewat sahabatnya, Prof Dr Syarif Ibrahim Alqadrie M Sc yang guru besar Untan berjuang menciptakan perdamaian. Langkah dan upaya itu dimulainya sejak tahun 2000 lalu. Mereka terus melakukan penelitian pencerahan kepada mahasiswa dan para pejabat akan arti pentingnya perdamaian. Setiap tahun Timo hadir di Kalbar hanya untuk memberikan pencerahan dan menangkap persoalan apa yang terjadi.
Pada akhirnya, Timo dan Syarif menyimpulkan, Kalbar bisa terjadi konflik setiap siklus 30-an. Maksudnya, setiap 30 tahun Kalbar terjadi konflik besar yang banyak mengorbankan jiwa manusia. Mereka bisa mengidentifikasi berbagai konflik yang telah terjadi. Karena siklus 30 tahunan, ke depan Kalbar bisa saja muncul konflik lebih besar dari yang sudah ada. Hasil penelitian ini memang mengejutkan. Tapi, mereka memberikan solusi. Konflik itu tidak akan terjadi selama ada komunikasi intensif antaretnis di Kalbar.
Tidak hanya memberikan kesimpulan, Timo dan Syarif mencoba mewujudkan komunikasi antaretnis itu dengan membentuk sebuah forum. Forum tersebut memang belum berdiri, tapi itu merupakan sebuah ide besar yang patut direspons oleh semua etnis maupun pemerintah.
Kita salut dan memberikan apresiasi tinggi terhadap ide mulai itu. Lebih-lebih lagi, upaya tersebut tanpa menggunakan dana pemerintah. Untuk sementara mereka memang sengaja tidak minta dana ke pemerintah. Mereka ingin membuktikan bahwa menciptakan perdamaian tidak mutlak harus menggunakan dana pemerintah. Masyarakat atau pemerhati perdamaian juga bisa melakukan itu. Mari kita tunggu seperti apa pembentukan forum tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar