Rosadi Jamani
Pada 22 Desember 2008 kemarin merupakan puncak dari kemenangan pasangan Sutarmidji-Paryadi (Siip). Keduanya dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Pontianak periode 2008-2013 oleh Gubernur Kalbar Drs Cornelis MH di Pontianak Convention Centre (PCC). Ratusan orang menjadi saksi pelantikan penguasa baru Kota Khatulistiwa itu.
Sejak pelantikan itu dan mulai hari ini Sutarmidji dan Paryadi mulai menjalankan roda pemerintahan. Di tangan keduanya arah Kota Pontianak dikendalikan. Mau hitam atau putih kota ini, mereka yang akan tentukan. Bagi seluruh pendukung Siip saat Pilkada lalu, pasti memberikan tepuk tangan karena jagonya telah resmi memimpin kota ini. Sementara bagi pendukung kandidat yang kalah hanya bisa menonton dan gigit jari. Namun, pelantikan itu bukan persoalan kalah dan menang. Pelantikan itu adalah untuk kemenangan Kota Pontianak. Pilkada hanya proses untuk menentukan pemimpin. Ketika pemimpin itu sudah meraih kemenangan, berarti dia akan memimpin seluruh warga yang ada di Kota Pontianak.
Kita berikan ucapan selamat buat Siip atas pelantikannya. Perlu diingat, pelantikan itu baru langkah awal membangun kota ini. Mulai hari ini, Siip sudah harus fokus memikirkan masyarakat Kota Pontianak untuk lebih baik lagi. Pekerjaan mereka dipastikan akan sangat berat. Soalnya, dunia sedang dilanda krisis keuangan global. Terjadi penurunan iklim pertumbuhan ekonomi. Daya beli masyarakat semakin rendah. Pekerjaan semakin sulit. Sementara persoalan sosial semakin beragama dan bervariasi.
Di tengah situasi seperti ini, Sutarmidji dan Paryadi tidak bisa lagi ongkang-ongkang kaki menikmati hasil kemenangannya. Di luar Kantor Walikota, ribuan warga sedang menunggu realisasi janji mereka. Kita yakin, janji mereka yang telah diumbar saat kampanye tidak mudah dilupakan masyarakat. Dan, masyarakat saat ini menunggu janji tersebut.
Untuk sementara, masyarakat memang harus bersabar. RAPBD 2009 sedang dibahas. Lagian, Siip juga pasti sedang melakukan konsolidasi dan koordinasi di internal pemerintahan dulu. Selain itu, mereka juga akan menata aparatur yang kredibel, sehaluan dan sepaham dengan visi dan misi mereka. Jika di internal sudah bisa dibereskan, barulah mereka melancarkan realisasi janji mereka.
Pembangunan Kota Pontianak merupakan barometer bagi pembangunan kabupaten/kota lainnya di Kalbar. Maju mundurnya Kalbar ini bisa dilihat dari kemajuan Kota Pontianak. Karena, Kota Pontianak adalah ibukota Provinsi Kalbar, dalam menggarap pembangunan mesti lebih baik dari daerah lain.
Kalau di daerah lain banyak terjadi penyimpangan pengerjaan proyek, Kota Pontianak boleh ada penyimpangan. Kalau di daerah lain sering terjadi korupsi, di kota ini tidak boleh hidup para koruptor. Di daerah lain sektor pendidikan tidak digarap serius, Kota Pontianak harus maksimal. Pokoknya, di sektor apapun, Kota Pontianak mesti lebih baik, unggul dan andal. Untuk itulah, Sutarmidji dan Paryadi harus bekerja lebih baik dan lebih maju dari daerah lain.
Seandainya, dalam perjalanan ke depan pembangunan Kota Pontianak justru melempem, tidak lebih baik dari saat ini, berarti ada yang tidak beres dari kepemimpinan Siip. Sebaliknya, jika terjadi kemajuan signifikan, berarti Siip telah berhasil merealisasikan janji-janji.
Kita memang belum tahu seperti apa jadinya Kota Pontianak di bawah kepemimpinan Siip. Jadi, untuk sementara ini kita mesti bersabar menunggu realisasi janji mereka. Kita berdoa dan berharap agar apa yang telah dijadikan benar-benar bisa direalisasikan.
Jumat, 16 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar